| 4.094 Views
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Festival Kuliner Indonesia 2016 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, yang menampilkan aneka masakan dari sejumlah daerah terbilang sukses karena dihadiri ramai pengunjung baik dari warga negara Indonesia tapi juga dari warga Malaysia di kota tersebut.
"Saya senang ada festival kuliner ini. Sudah lama saya ingin mencicipi kelezatan empek-empek Palembang," ujar Ayu, penduduk Sabah yang tinggal di kawasan Sembulan, Kota Kinabalu, ketika mengunjungi pameran yang diselenggarakan KJRI Kota Kinabalu, Selasa.
Menurut dia, festival ini sangat bagus karena beragam menu kuliner yang disajikan para penjual sangat membangkitkan selera.
Dalam festival yang berlangsung 15 hingga 17 Maret itu tercatat 20 jenis makanan populer di Indonesia ditampilkan seperti Empek-empek Palembang, Soto Ayam Lamongan, Rawon Surabaya, Kunyit Asem Solo, klapertaart Manado, dan Es Dawet Banjarnegara.
Fungsi Ekonomi KJRI Kota Kinabalu, H.R. Wulan menjelaskan jenis makanan yang ditawarkan sangat beragam yang menjadi makanan favorit di daerah asalnya.
"Kami ingin mempromosikan beragam varian kuliner Indonesia kepada masyarakat di luar negeri seperti kepada warga Sabah," ucapnya.
Dia berharap masyarakat Sabah yang datang ke Festival Kuliner Indonesia akan jatuh cinta dengan kuliner Indonesia, dan nantinya mengunjungi tempat-tempat asal kuliner tersebut di Indonesia.
"Melalui festival ini, selain mempromosikan kuliner tetapi turut pula memperkenalkan potensi wisata kuliner di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan mengucap syukur atas suksesnya Festival Kuliner Indonesia 2016 tersebut.
"Saya lihat orang ramai antre untuk mencoba kuliner Indonesia. Ini menunjukkan bahwa mereka ingin membuktikan sendiri informasi yang telah tersebar di Sabah mengenai enaknya masakan Indonesia," ucapnya.
Lebih dari itu, lanjutnya, penduduk Sabah juga banyak yang membeli minuman tolak angin dan teh botol. "Artinya, produk Indonesia sesungguhnya cukup digemari di Sabah," paparnya.
Dalam festival tersebut, sejumlah pengusaha ambil bagian seperti perusahaan katering milik Mary Greece Musa, Wisnu Wardhani, Dhea Apsari, Mayajuta Sdn Bhd , Takahari Marketing dan Dharma Wanita Persatuan KJRI Kota Kinabalu (kuliner dan produk-produk herbal).
Pada festival ini, dipromosikan 20 menu kuliner Indonesia yaitu Soto Ayam Lamongan, Soto Ceker, Bakso Malang, Sate Ayam, Tahu telor Surabaya, Empek-empek Palembang, Es Dawet Banjarnegara, Es Teler.
Berikutnya, Ayam Goreng Lengkuas, Rawon Surabaya, Gado-gado Jakarta, Nasi Liwet Solo, Urap, Klapertaart Manado, Lunpia Semarang, Kue Lumpur Jakarta, Es Bir Plethok, Kunyit Asem Solo, Rendang Padang dan Es Kolak Pisang. Kuliner-kuliner Indonesia tersebut dijual dengan harga terjangkau seharga tiga ringgit per porsi.
"Saya senang ada festival kuliner ini. Sudah lama saya ingin mencicipi kelezatan empek-empek Palembang," ujar Ayu, penduduk Sabah yang tinggal di kawasan Sembulan, Kota Kinabalu, ketika mengunjungi pameran yang diselenggarakan KJRI Kota Kinabalu, Selasa.
Menurut dia, festival ini sangat bagus karena beragam menu kuliner yang disajikan para penjual sangat membangkitkan selera.
Dalam festival yang berlangsung 15 hingga 17 Maret itu tercatat 20 jenis makanan populer di Indonesia ditampilkan seperti Empek-empek Palembang, Soto Ayam Lamongan, Rawon Surabaya, Kunyit Asem Solo, klapertaart Manado, dan Es Dawet Banjarnegara.
Fungsi Ekonomi KJRI Kota Kinabalu, H.R. Wulan menjelaskan jenis makanan yang ditawarkan sangat beragam yang menjadi makanan favorit di daerah asalnya.
"Kami ingin mempromosikan beragam varian kuliner Indonesia kepada masyarakat di luar negeri seperti kepada warga Sabah," ucapnya.
Dia berharap masyarakat Sabah yang datang ke Festival Kuliner Indonesia akan jatuh cinta dengan kuliner Indonesia, dan nantinya mengunjungi tempat-tempat asal kuliner tersebut di Indonesia.
"Melalui festival ini, selain mempromosikan kuliner tetapi turut pula memperkenalkan potensi wisata kuliner di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan mengucap syukur atas suksesnya Festival Kuliner Indonesia 2016 tersebut.
"Saya lihat orang ramai antre untuk mencoba kuliner Indonesia. Ini menunjukkan bahwa mereka ingin membuktikan sendiri informasi yang telah tersebar di Sabah mengenai enaknya masakan Indonesia," ucapnya.
Lebih dari itu, lanjutnya, penduduk Sabah juga banyak yang membeli minuman tolak angin dan teh botol. "Artinya, produk Indonesia sesungguhnya cukup digemari di Sabah," paparnya.
Dalam festival tersebut, sejumlah pengusaha ambil bagian seperti perusahaan katering milik Mary Greece Musa, Wisnu Wardhani, Dhea Apsari, Mayajuta Sdn Bhd , Takahari Marketing dan Dharma Wanita Persatuan KJRI Kota Kinabalu (kuliner dan produk-produk herbal).
Pada festival ini, dipromosikan 20 menu kuliner Indonesia yaitu Soto Ayam Lamongan, Soto Ceker, Bakso Malang, Sate Ayam, Tahu telor Surabaya, Empek-empek Palembang, Es Dawet Banjarnegara, Es Teler.
Berikutnya, Ayam Goreng Lengkuas, Rawon Surabaya, Gado-gado Jakarta, Nasi Liwet Solo, Urap, Klapertaart Manado, Lunpia Semarang, Kue Lumpur Jakarta, Es Bir Plethok, Kunyit Asem Solo, Rendang Padang dan Es Kolak Pisang. Kuliner-kuliner Indonesia tersebut dijual dengan harga terjangkau seharga tiga ringgit per porsi.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016