Kuliner ikan asap Pelalawan tetap digemari

Kuliner ikan asap Pelalawan tetap digemari
Ilustrasi--Pedagang ikan asap. (FOTO ANTARA/Nila Fu'adi)

"Pelanggannya juga banyak dari luar kota, sedangkan untuk pembeli dari Medan (Sumatera Utara) lebih suka membeli ikan asap jenis gabus, sebenarnya semua jenis ikan asap ini enak rasanya tetapi tergantung juga selera orang untuk memasak," kata seorang penjual ikan asap, Fitria (29), di Pangkalan Kerinci, Selasa.

Ia mengatakan harga ikan asap cukup mahal karena satu kilogram dibandrol Rp200.000 sampai Rp250.000. Bahkan, ia mengatakan harga ikan asap bisa makin mahal ketika tahun baru atau hari raya.

"Kalau tahun baru kemarin harganya sampai 300.000 di Pekanbaru, kalau di sini 270.000 per kilogram. Namun, jika musim banjir datang harga bisa turun," jelasnya.
Ia menambahkan harga ini dipengaruhi oleh harga ikan basah sebagai bahan bakunya. Jika ikan basah di pasar mahal, maka harga ikan asap pun mahal begitu pula sebaliknya.

"Penurunan harganya tidak terlalu besar mungkin hanya selisih Rp10.000 sampai Rp20.000," tambahnya.

Ia menjelaskan semua jenis ikan dapat dijadikan ikan asap. Namun demikian ikan jenis baung dan selais yang banyak dikenal luas oleh masyarakat selama ini.

Selain itu, ia juga mengatakan harga ikan asap selama ini cukup relevan karena untuk membuat satu kilogram membutuhkan 5-6 kilogram ikan basah ukuran sedang untuk bahan bakunya. "Banyak berkurang bobotnya karena menyusut, kalo ikan basah ukuran kecil lebih banyak lagi yang dibutuhkan," terangnya.

Menurutnya hal ini yang membuat harga ikan asap cukup tinggi dibandingkan dengan produk ikan olahan lainnya karena modalnya juga banyak, apalagi jika dilihat dari jumlah penyusutan bobot ikan asap itu sendiri.

"Namun demikian peminat ikan asap tetap banyak meskipun dengan harga yang cukup tinggi karena keunikan rasanya," tutupnya.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Powered by Blogger.