Sungguh suatu kebanggan bisa memasak bagi Presiden Joko Widodo ..."
Gorontalo (ANTARA News) - Narti Buo, juara tiga Lomba Masak Ikan Nusantara dari Gorontalo, mengaku sangat bangga dapat memperkenalkan kuliner dari daerahnya hingga ke tingkat nasional dan memasak sekaligus bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8).
"Sungguh suatu kebanggan bisa memasak bagi Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menteri dan tamu kenegaraan di Istana Negara," ungkapnya di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan bertemu dan berbincang dengan Presiden Jokowi selama 20 menit usai memasak di Istana Negara adalah momen yang sulit terlupakan dan akan selalu dikenangnya.
"Di sela-sela kesibukan Pak Joko Widodo dengan banyaknya tamu kenegaraan, beliau menemui kami bertiga pemenang Lomba Masak Ikan Nusantara, dan beliau berpesan agar selalu menggalakan makan ikan. Selain itu, kuliner juga merupakan salah satu ikon daerah yang erat dengan pariwisata," ujarnya.
(Baca juga: Presiden cicipi olahan ikan di halaman istana)
Ia mengungkapkan Presiden Jokowi mengatakan kepada mereka bahwa kompetisi telah berakhir, namun semuanya sebagai generasi penerus yang seharusnya mengembangkan kuliner daerah masing-masing.
Selain itu, Narti mengemukakan, Presiden juga meminta mereka untuk gencar melakukan sosialisasi gemar makan ikan kepada masyarakat.
"Awalnya saya sempat tidak menyangka dapat mewakili Kabupaten Gorontalo pada lomba tersebut, dan saya juga merupakan finalis termuda di antara peserta lain," ujarnya.
Keberhasila bisa memasak hingga menjadi koki khusus bagi Presiden Jokowi, dinyatakannya, berkat dukungan dari Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dan juga Ketua Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Gorontalo Fory Naway, serta Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Haris Tome maupun masyarakat.
Tiga perwakilan Kabupaten Gorontalo yang menjadi finalis 10 besar Lomba Masak Ikan Nusantara di Istana Negara adalah Non Lahibu, Anita Attu dan Narti Buo.
"Sungguh suatu kebanggan bisa memasak bagi Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menteri dan tamu kenegaraan di Istana Negara," ungkapnya di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan bertemu dan berbincang dengan Presiden Jokowi selama 20 menit usai memasak di Istana Negara adalah momen yang sulit terlupakan dan akan selalu dikenangnya.
"Di sela-sela kesibukan Pak Joko Widodo dengan banyaknya tamu kenegaraan, beliau menemui kami bertiga pemenang Lomba Masak Ikan Nusantara, dan beliau berpesan agar selalu menggalakan makan ikan. Selain itu, kuliner juga merupakan salah satu ikon daerah yang erat dengan pariwisata," ujarnya.
(Baca juga: Presiden cicipi olahan ikan di halaman istana)
Ia mengungkapkan Presiden Jokowi mengatakan kepada mereka bahwa kompetisi telah berakhir, namun semuanya sebagai generasi penerus yang seharusnya mengembangkan kuliner daerah masing-masing.
Selain itu, Narti mengemukakan, Presiden juga meminta mereka untuk gencar melakukan sosialisasi gemar makan ikan kepada masyarakat.
"Awalnya saya sempat tidak menyangka dapat mewakili Kabupaten Gorontalo pada lomba tersebut, dan saya juga merupakan finalis termuda di antara peserta lain," ujarnya.
Keberhasila bisa memasak hingga menjadi koki khusus bagi Presiden Jokowi, dinyatakannya, berkat dukungan dari Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dan juga Ketua Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Gorontalo Fory Naway, serta Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Haris Tome maupun masyarakat.
Tiga perwakilan Kabupaten Gorontalo yang menjadi finalis 10 besar Lomba Masak Ikan Nusantara di Istana Negara adalah Non Lahibu, Anita Attu dan Narti Buo.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2017